Ga Ada Kata Tapi

by - 12:30 PM


Hari ini hari pertama aku promo ke sekolah. *maklum, staf bimbel hehe...
Awalnya sih nervous abis, takut kali-kali aja penyakit lamaku kambuh,,,tapi seperti kata bosku

GA ADA KATA TAPI!!

So, dengan Bismilah dan doa dari orang2 tersayang, berangkatlah diriku n The SSC Gank ke SmaGa alias SMA N 3,,, Alhamdulilah, lancar euy meski belum sempurna. Sadar sih masih perlu banyak latihan dan ketegangan di pertama kali nyoba tuc selalu ada dalam dada. But, so far so good, and I'm proud of myself,,,hehehehehe....

BTW, aku baru tau kenapa Allah memilihkan pekerjaan ini untukku,, ternyata aku jadi bisa sering dapat ilham disini dan, jujur, sangat bagus untuk kesehatan mentalku yg ngga seimbang banget. Ini nih beberapa ilham yg berhasil aku rekam dengan bahasa yg berbeda.

1. keTidak-Cocokan Cewe Vs Cowo
Ketidakcocokan itu ngga bisa dijadikan alasan buat berpisah dengan orang yg selama ini sudah mendampingi kita di kala senang maupun sedih. *Sebenarnya aku dah pernah bilang dulu2 tapi aku seneng banget ada yg sependapat denganku. Berdasarkan jenis kelamin aja udah beda. Satu Cewe satunya Cowo. Apalagi sifat. Mau sampai kiamat juga, ga bisa dicari yg namanya kecocokan. Faktanya, tiap orang dilahirkan ke dunia ini sebagai individu yang berbeda-beda. Tidak ada yang sama persis. Kembar identik aja kelakuannya ngga sama, apalagi yang beda jenis, ngga sedarah pula. Mau dibawa kemana hubungan kalo ketidakcocokan terus dijadikan alasan? Yee itu mah namanya ngga punya niat mempertahankan suatu hubungan,,,dan tiap kali ketidakcocokan jadi alasan buat ningalin pasangan, artinya selamanya orang yg menganut paham tersebut ngga akan mendapatkan belahan jiwanya karena kan memang semua orang iitu terlahir berbeda.

2. Alasan Itu Selalu Ada
Menanggapi masalah pertama, ketidakcocokan merupakan sebuah alasan, hanya alasan. Alasan itu kalau dicari sejuta juga ada. Mau putus ama pacar, misalnya, banyak banget alasannya, orang tua, sekolah, perasaan, ketidakcocokan, dan apalah,,, *tuh baru benatar udah dapet banyak alasan kan... Jadi kebanyakan alasan itu membuktikan bahwa tingkat kebenaran dari kata-katanya adalah, ZERO (0).

3. Menuntut, Tuntut Dulu Diri Sendiri
Kebiasaan nih, dalam kehidupan berpasangan, entah pacaran atau suami istri, akan ada bagian dimana kedua orang tersebut akan saling menuntut. Jika ada yang mengatakan, "Kamu ngga ngerti perasaanku," artinya, yang mengatakan itu yang sebenarnya yang ngga ngerti perasaan pasangannya. Jika ada yang mengatakan, " Coba pikir kan kondisiku," artinya yang mengatakanlah yang ngga ngerti kondisi pasangannya dan selanjutnya.....
Artinya, seringnya manusia hanya melihat dari satu sisi saja, sisi terbaik untuk dirinya sendiri. Jadi meski dia bilang, "Aku ngerti perasaan kamu, tapi coba ngerti perasaan aku," artinya yang ngomong itu bohong. Dia sama sekali ngga ngerti perasaan pasangannya, makanya dia memaksakan kehendaknya sendiri. Jadi, kalau ada yang bilang, "Demi kebaikan kita bersama" meski jelas-jelas menyakiti salah satu pihak, artinya perkatan tersebut pastilah bohong. Kalimat itu bisa di-translate-kan menjadi "Demi kebaikan diriku sendiri".

4. Sugesti Ngga Mampu
Ucapan dan pikiran bisa menjadi sugesti yang berakibat negatif bagi diri sendiri. Misal nih kata-kata cape. Jika kata-kata cape terus dipikirkan dan dianggap sebagai kondisi tubuh kita sekarang, meskipun kita sebenarnya baik-baik saja dan tidak melakukan apa-apa, kita akan merasa cape. Jadi semakin konsen kita memikirkan kata 'cape', semakin benar-benar cape diri dan hati kita. Misal lagi nih, kata-kata 'ngga bisa', padahal sebenrnya kita bisa, tapi karena ada kata-kata dan pikiran 'ngga bisa' itu tadi, maka kita benar0benar menjadi tidak bisa melakukan apa-apa.

5. Selalu Ada Harapan Untuk Menjadi Sukses Dengan Ketulusan
Tadi waktu ke SMAGA, ketemu kepala sekolah yang ternyata udah golongan IV D, udah jadi Profesor kalau di kampus. Kenapa Beliau bisa mendapatkan kesuksesan seperti itu? Karena menurut pengakuan Beliau sendiri nih, bahwa menjadi seorang Guru itu harus Profesional Tulus dan Ikhlas. Ada 3 hal yg bikin kita menjadi benar-benar seorang Guru sejati: Pertama, cintailah diri sendiri. Kedua, cintailah anak didik kita * meski nakalnya Naudzubillah. Ketiga, cintailah profesi kita.






You May Also Like

0 komentar