Antologi Puisi : Gelas Ibu Kelabu di Ujung Biru

by - 9:38 AM

Kau Tahu Siapa

Karya Noor Sa'adah 

Senarai cerita niskala dalam hidup
Mendedahkan robekan pisau di luka yang tertutup
Kita bertelingkah
Kita tak tertaut
Kita terbunuh tanpa bertemu dengan maut
Hartamu adalah jiwaku yang membusuk
Senyummu adalah nafasku yang menyurut
Surgamu adalah aku yang kalut
Deritaku memang doping tonggak ruhmu
Namun ragaku berdiri berdasar janji yang tercetak tebal, 

miring, dan bergaris bawah tepat di pusara atas namamu
Percayalah
Sekaratmu adalah doa di malam-malamku
Ketiadaanmu adalah anugerah termegah bagiku
Dan dibaris terakhir sajakku
Tak lagi ada kata untuk kamu


(Postingku, Rabu 21 Mei 2008, 20.30)

Mengenang Kematian Sebuah Mimpi


Karya Noor Sa'adah 

Kau Keluar dalam kabut
Berbalut tawa dan tangis
Diantara gerimis kau meringkuk
Kau bilang
“aku takut “

Lalu kubimbing kau ke bawah hujan
Berselimut kafan semahal sutra
Diantara pongahnya orang-orang
Kau berteriak
“Perang! Perang!!”

Sekarang kau terlelap dipangkuanku
Berbatik lusuh menutupi ketelanjanganmu
Kupikir tak apa bila kau terus mengaduh
Menangisi barisan mayat yang terus bersimpuh

Sesaat itu isakmu terdengar
Di tengah ingar
Di lahap bingar
“Biar....
Biarkan ku mati disini
Di istidraj bersama munajat tanpa tepi
Biar....
Biarkan kuhidup sendiri
Menanti titah yang tak pernah berhenti”

(Postingku, 8 Mei 2008, Kamis)


Repost ulang dari blog yang lama karena blog yang lama tidak bisa dibuka. Puisi-puisi ini sudah dibukukan dalam sebuah buku antologi puisi bertajuk "Gelas Ibu Kelabu di Ujung Biru".

You May Also Like

0 komentar