Kita mungkin pernah menuduh bahwa alam semesta terlalu kejam. Membuat cerita hidup tidak searah dengan panah yang kita lemparkan.
Dan mungkin sang semesta pun menganggap kita kejam Untuk memperkarakan tentang daun yang jatuh atau hati yang rapuh kepada dirinya.
Ditengah-tengah perang dingin kekejaman yang dari entah atau kepada entah ia bermuara.
Ada orang-orang yang bahagia dengan hidupnya. Tertawa untuk kekecewaannya. Menari untuk kesedihannya.
Hingga seringkali 'kita' Yang iri pada 'mereka' Semakin terobsesi dengan kata adil tidak adil kejam tidak kejam jika maka kenapa harus aku dan kemudian tanda tanya
Berdamai sajalah kita dengan alam semesta Siapa tahu Kita dan alam semesta bisa menjadi rekan hidup sampai mati untuk mengalahkan mereka yang bahagia.
- Sebuah puisi dikala flu oleh Noor Sa'adah (Duestinae)
0 komentar